IBNU Ishaq menceritakan bahwa sehari sesudahnya, Ali bin Abu Thalib ra. datang ketika mereka — yakni Nabi saw. dan Khadijah rha. — sedang mengerjakan shalat. Maka Ali berkata: “Hai Muhammad, apa (yang sedang kalian lakukan) ini?”
Baca Tulisan Sebelumnya : Dakwah Rasulullah saw. Kepada Usman bin Affan ra
Beliau bersabda: “Ini adalah agama Allah yang Dia pilih untuk diri-Nya sendiri dan Dia kirimkan bersama para utusan-Nya. Maka aku mengajakmu (agar beriman) kepada Allah semata-mata, tidak ada sekutu bagi-Nya, beribadah kepada-Nya, dan mengingkari Lata dan ‘Uzza.”
Ali berkata: “Ini merupakan sesuatu yang belum pernah aku dengar sebelumnya. Aku tidak bisa memutuskannya sebelum aku memberitahukannya kepada Abu Thalib.”
Namun Nabi saw. tidak suka apabila rahasia beliau tersiar sebelum agamanya ini tersebar luas. Beliau pun bersabda kepadanya: “Hai Ali! Jika kamu belum mau masuk islam, maka rahasiakanlah hal ini.”
Maka Ali berdiam diri pada malam itu. Kemudian Allah memasukkan Islam ke dalam hati Ali.
Baca : Dakwah Rasulullah saw. Kepada Umar bin Khattab ra
Pada pagi harinya, ia menemui Nabi saw. Setelah datang di hadapan beliau, Ali berkata: “Apakah yang engkau tawarkan kepadaku wahai Muhammad?”
Lalu Nabi saw. bersabda kepadanya: “Hendaklah kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah semata-mata, tidak ada sekutu bagi-Nya, kamu mengingkari Lata dan Uzza, dan kamu berlepas diri dari seluruh sekutu (yakni sesembahan selain Allah).”
Maka Ali melakukannya dan masuk Islam. Ia tetap datang kepada beliau secara sembunyi-sembunyi karena takut kepada Abu Thalib. Ali menyembunyikan ke-Islamannya dan tidak menampakkannya dengan terang-terangan. [Demikian dalam Kitab Al-Biddayah Wan-Nihayah 3/24].
Menurut riwayat Ahmad dan yang lainnya dari Habbah Al-‘Urani disebutkan bahwa ia berkata. Aku melihat Ali tertawa di atas mimbar. Aku tidak melihatnya tertawa melebihi tawanya itu hingga terlihat gigi gerahamnya. Kemudian ia berkata; Aku teringat akan perkataan Abu Thalib. Suatu kali, Abu Thalib datang kepada kami ketika aku bersama Nabi saw. sedang mengerjakan shalat di Lembah Bathnu Nakhlah, lalu ia berkata: “Apa yang sedang kalian lakukan hai keponakanku?”
Maka Nabi saw. mengajaknya untuk masuk Islam. Lalu Abu Thalib berkata: “Aku tidak merasa keberatan dengan apa yang sedang kalian lakukan (yakni shalat). Akan tetapi aku tidak sudi selamanya, jika pantatku berada diatasku.”
Ali pun tertawa karena merasa heran terhadap perkataan ayahnya. Kemudian ia berkata: “Ya Allah, aku tidak mengetahui seorang pun di antara umat ini yang beribadah kepada-Mu sebelumku, selain Nabi-Mu — Ia berkata demikian sebanyak tiga kali. Sungguh aku telah mengerjakan shalat selama 7 tahun sebelum orang-orang mengerjakan shalat.” [Haitsami 9/102 berkata: Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Ya’la secara ringkas, Bazzar dan Thabrani dalam Kitab Al-Mu’jamul-Ausath. Sanadnya hasan].
Baca Juga : Dakwah Rasulullah saw. kepada Abu Bakar ra
Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).
Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).
Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.
Baca Tulisan Berikutnya : Dakwah Nabi saw. Kepada ‘Amr bin ‘Abasah ra