AHMAD meriwayatkan beserta sanadnya dari Abu Tamim Al-Hujaimi dari seseorang diantara kaumnya, bahwa ia pernah datang menghadap Nabi saw. — atau perawi berkata; “Aku telah menyaksikan Nabi saw. ketika itu, seseorang datang kepada beliau, lalu berkata: “Engkau Rasulullah?” atau ia berkata: “Engkau Muhammad?”
“Benar,” sahut Beliau saw.
Orang itu bertanya: “Apa yang engkau sembah?”
Beliau bersabda: “Aku menyembah Allah aza wajalla semata-mata. Dialah yang apabila kamu berada dalam bahaya lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka Dia menyingkapnya darimu. Dialah yang apabila kamu mengalami paceklik lalu berdoa kepada-Nya, maka Dia menumbuhkan tanaman untukmu. Dialah yang apabila kamu berada di suatu tempat yang tidak berpenghuni dan tidak bertanaman kemudian kamu kehilangan hewan tungganganmu, lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka dia akan mengembalikannya kepadamu.”
Lalu orang itu pun masuk Islam. Kemudian ia berkata: “Nasehatilah aku wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda: “Janganlah kamu mencela sesuatu.” — atau beliau bersabda: “Seseorang.” Hakam (perawi) merasa ragu — orang itu berkata: Maka aku tidak lagi mencela unta ataupun kambing sejak Rasulullah saw. berpesan kepadaku. [Haitsami 8/72 berkata; Dalam sanadnya terdapat Hakam bin Fudhail, dinyatakan tsiqat oleh Abu Daud dan yang lain, dan dinyatakan dha’if oleh Abu Zur’ah dan yang lain. Sedangkan para perawi yang lain adalah perawi Kitab Shahih].