Baca Tulisan Sebelumnya : Penggerak Diri: Cinta, Amarah dan Rasa Takut
SEBELUM saya membahas lebih jauh mengenai penggerak seseorang, saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada anda. Menurut anda kalau manusia itu terbagi dua kelompok antara ekstrover dan introver, Anda ada di posisi mana?
Ekstrover yaitu orang yang people person, sedangkan introver lebih senang dengan kesendiriannya. Seorang introver jika ada masalah biasanya lebih banyak merenung.
Sementara, orang ekstrover jika ada masalah biasanya akan mencari atau menghubungi orang lain untuk dimintai bantuan. Bahkan, memakai baju saja minta pendapat orang lain.
Baca : Benahi Pola Pikir Mendasar Anda
Contoh lain, ketika anda meminjam sebuah mobil milik kawan, lalu tiba-tiba di tengah jalan mobilnya mogok. Orang ekstrover pasti akan menghubungi yang punya, sedangkan orang introver akan mencari manualnya.
Dengan kata lain, orang introver itu ibaratnya seperti orang yang hidup di dalam lingkaran dan hanya orang tertentulah yang diizinkan masuk ke dalamnya. Di sisi lain, orang ekstover sangat terbuka terhadap orang lain.
Dia lebih mudah membiarkan orang lain masuk ke dalam kehidupannya sehingga lebih mudah pula baginya untuk masuk ke kehidupan orang lain.
Kira-kira Anda ada di posisi mana?
Saya turun mengajar publik dan ketiganya untuk memenuhi berdasarkan permintaan para sahabat. Akan tetapi, untuk korporasi saya tolak semua, termasuk pesan singkat kali ini pun bukan pengecualian. Pasti saya tolak.
Adakah yang tahu mengapa saya tolak? Karena saya seorang introver. Saya introver murni, hampir 85% skor nilainya. Unsur ekstrover saya hanya 15%. Sedikit sekali.
Baca Juga : Servomechanism
Saya tidak nyaman menjadi perhatian atau fokus banyak orang. Saya tidak terampil dalam memperhatikan seseorang, apalagi orang banyak. Berdiri di depan panggung membuat orang senang adalah pekerjaan penuh derita buat saya.
Bisakah seorang introver mengajar? Bisa, tetapi belum tentu orang bisa menikmatinya. Tidak natural bagi kaum introver berusaha membuat orang lain suka.
Begini sederhananya, orang introver mendapatkan energi dengan diam dan berbicara dalam hatinya sendiri. Introver menjaga jarak dengan keramaian pada saat ada yang dipikirkan.
Bagi saya yang introver ini, diam menyendiri adalah menge-charge baterai semangat. Ya, buat saya, menarik diri dari keramaian adalah cara mendapatkan energi. Berinteraksi sosial itu sangat melelahkan bagi saya.
Dalam bersosialisasi, saya harus siap kuda-kuda dan bersiaga. Untuk berempati saja, perlu usaha yang berat. Kalau melihat orang seperti saya, persis seperti orang yang berada dalam bola plastik transparan. Disitu tempat nyaman saya.
Lain halnya dengan orang ekstrover yang mendapatkan energi dari orang sekitar. Mereka menyedot energi dari social interaction. Berkumpul itu menyenangkan buat kaum ekstrover.
Bukan berarti introver tidak berhati, tetapi caranya mengekspresikan diri berbeda dengan ekstrover. Kami lebih personal, tidak massal. Bahkan saya menganggap kaum ekstrover itu seperti predator, pengusik kesendirian.
Baca Juga : Saya vs Bill Gates
Namun sekali lagi bukan berarti introver tidak mau berteman. Berteman itu nilainya mahal introver temannya sedikit tetapi jangkanya panjang dalam berinteraksi jarang basa-basi langsung ke poin-poinnya.
Di sisi lain, orang ekstrover juga pandai membuat hati orang introver merasa nyaman. Mereka pintar memposisikan diri sekaligus mendapatkan persetujuan orang introver dengan cara membuat merasa nyaman tadi.
Sebagai catatan, pada saat kaum introver diam dan malas bicara, jangan dipaksa dan jangan merasa terganggu. Itu hanya jeda sebentar. Biarkan kami diam, berbicara dengan diri sendiri, setelah itu kami akan kembali normal lagi. Kami memang tak pandai mengekspresikan diri.
Jadi dalam bahasa gaulnya, don’t take our silent as an insult, it isn’t. Dan, kami juga bisa kesepian, lho. Karena, pada dasarnya manusia memang makhluk sosial.
Demografi orang Indonesia saat ini 60-65% lebih banyak ekstrover memang itulah mengapa orang Indonesia peduli sekali, dengan komentar orang dan segala macamnya.
Sementara, Amerika dan China rata-rata lebih banyak orang kiri alias introver. Itulah mengapa mereka peduli sekali dengan sistem dan layanan ketimbang orang-orang sekitar.
Keduanya tidak ada yang lebih baik. Ektrover ataupun introver, sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pertanyaannya, seberapa kenal Anda dengan diri Anda. Siapakah diri anda sebenarnya?
Jawaban dari pertanyaan tersebut sangat penting, sebelum saya membahas lebih jauh tentang penggerak shio sukses.
Kenali siapa diri Anda, dimana karakter sukses anda dalam berpikir dan bertindak, serta apa latar belakang karakter anda dalam berinteraksi. Jika anda sudah menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda pasti akan merasa lebih nyaman dalam menjalani sebuah tindakan.
Tidak ada orang yang murni 100% introver ataupun murni ekstrover. Pasti ada yang dominan, misalkan 80% introver dan 20% ekstrover, ataupun sebaliknya. Jadi, know yourself, kenali diri anda. Itu merupakan hal yang utama.
Lantas, kira-kira apa ada yang 50:50 antara introver dan ekstrover-nya? Jawabannya, ada. Jika demikian maka anda masuk ke kelompok berikutnya yaitu antara sensori dan intuitif.
Baca Juga : Pikiran Mencipta, Hati Memimpin
Jadi, sekarang mari kita bagi empat bagian tipe manusia. Bagian kiri disebut introver, kanan adalah ekstrover. Bagian atas yaitu orang langit yang disebut juga intuitif dan bagian bawah yaitu orang bumi yang disebut sensori.
Seperti yang sudah kita bahas, orang kiri atau introver lebih menyukai dirinya sendiri dan orang kanan atau ekstrover ialah people person.
Kini kita akan membahas bagian atas dan bawah. Orang bagian atas atau orang langit yaitu tipe pencipta atau kreator sedangkan orang bagian bawah atau orang bumi termasuk tipe pelaksana.
Kalau kita mau melihat data saat ini, orang Indonesia lebih banyak orang langit dan ekstrovert — sekitar 68% orang langit dan 65% ekstrover.
Orang langit sangatlah kreatif, dan memang bisa kita lihat betapa orang Indonesia ini kreatif-kreatif. Orang langit ini senangnya mencipta dan berkreasi.
Di bawah tekanan, mereka justru semakin kreatif. Mereka ini tidak telaten sama waktu. Istilahnya mungkin bisa disebut sebagai last minute person. Senang kerja mepet-mepet waktu.
Hobi mereka menciptakan sesuatu. Apa yang baru, pasti dikerjakan dengan semangat. Namun, jangan heran kalau mereka tidak bisa atau jarang menyelesaikan apa yang mereka kerjakan. Karena, selalu ada sesuatu yang baru lagi, yang menarik minat mereka.
Mereka juga tidak bagus bermain sebagai team player. Itu kelemahan mereka dan mereka bisa sukses dengan satu jurus: harus mendelegasikan. Kalau tidak bisa mendelegasikan karyanya, mereka jalan ditempat.
Adapun orang bumi merupakan pelaksana. Dialah yang bergerak, take action. Jika orang langit adalah pencipta ide, orang bumi lah yang mengambil tindakan untuk melaksanakannya.
Kembali lagi, tidak ada yang lebih baik. Orang langit memang kekuatannya ada di ide-ide yang kreatif, tetapi orang bumi adalah si penggerak. Orang langit tanpa didukung orang bumi, ide yang ada di kepalanya tidak dapat terealisasi. Begitu juga orang Bumi tanpa didukung orang langit, yang ia lakukan hanya itu-itu saja tanpa ada inovasi.
Contohnya begini, dulu coca-cola dari kemasan beling mudah pecah, diganti dengan yang kaleng. Kemasan kaleng karena dapat melukai tangan saat membukanya, akhirnya diganti dengan lebih efisien dan ramah lingkungan sampai sekarang. Inovasi seperti itu dibuat oleh orang-orang atas atau orang langit, orang bumi yang menjalankan idenya.
Orang Bumi, ciri utamanya ada dua hal. Pertama, mereka suka sekali atau pandai berdagang, jual-beli. Mereka membuat keuntungan dari dealing. Kedua, mereka sangat tepat waktu. Manusia yang sangat peduli dengan waktu. Berlawanan 180 derajat dengan kaum langit yang selalu telat dan tidak menghargai waktu.
Bagi orang bumi, timing merupakan kunci sukses. Menentukan Kapan membeli dan kapan menjual, yang mana selisih keduanya bisa sangat ekstrem, sangat penting bagi orang Bumi. Beli di harga terendah dan jual di harga tertinggi.
Bangsa Tionghoa dasarnya merupakan manusia bumi. Mereka bisa dibilang kurang kreatif. Buktinya mereka lebih sering meniru produk yang sudah ada. Kemudian, mereka menjalankannya dengan optimal.
Contohnya pada semester pertama tahun 2015 silam, banyak orang menahan bergerak. Namun, manusia bumi sudah mulai gerilya menyetok barang. Apapun jenisnya, baik tanah maupun emas, semua dibeli. Tapi, jangan salah, mereka tawar setengah harga atau lebih.
Pasalnya, banyak orang yang nggak tahan memegang harta di zaman ekonomi sedang turun. Kebanyakan mereka ingin melepas harta. Ada yang karena masalah bunga, ada pula yang karena masalah dagang rugi atau impas-impasan tapi rugi ongkos. intinya mereka merasa lebih baik melepas harta.
Nah, pada saat seperti itulah orang Bumi jadi penadahnya. Karena harga murah, timing tepat, mereka pun masuk.
Baca Juga : Menyetel Prosperity Conscious
Sementara orang langit, di masa seperti ini mereka akan membuat terobosan inovasi. Begitu kreasi mereka jadi, masa atau waktunya sudah bergeser. Sehingga, produknya mungkin benar, tetapi waktunya salah. Mereka bekerja karena spontanitas, ciri mereka adalah salah waktu. Namanya juga doyan menciptakan sesuatu yang baru.
Kalau mengambil contoh bidang usaha, manufaktur itu lebih banyak di kiri karena termasuk change production. E-commerce itu lebih banyak di atas karena dia mainnya di sistem. Adapun jasa lebih banyak di kanan karena mereka people persen.
MLM juga Kebanyakan orang ekstrover. Orang introver jangan coba-coba main MLM. Bukannya tidak cocok, tetapi tidak natural. Kalau orang bawah itu kebanyakan di saham, trading, bursa efek, kebanyakan mereka main di sana.
Selain itu, kalau diambil dari cara bisnis mereka, ada dua tipe lagi. Pertama, yang memiliki solvabilitas atau Kemampuan memenuhi kewajiban dengan aset. Kedua, yang mengandalkan penjualan.
Kalau saya, termasuk orang yang mengutamakan solvabilitas. Contohnya begini, ada tanah 5 hektar harganya 100.000. Yang 1 hektar, saya buat Hotel. Begitu hotelnya jadi, tanah yang 4 hektar itu naik jadi 1 juta. Nilainya jadi naik tapi jualannya belum ada. Karena saya fokusnya ke solvabilitas atau aset.
Nah, biasanya orang-orang yang mementingkan solvabilitas itu orang kiri atau introver. Dia kuat menahan diri dan menabung. Beda dengan orang kanan yang cenderung tidak kuat menahan uang.
Itu sedikit bedanya, saya termasuk orang yang fokus pada solvabilitas, bukan revenue. Keduanya tidak ada yang lebih baik, tetapi jika anda tahu siapa diri Anda, saat menjalaninya pun akan natural. Dan, saya naturalnya seperti itu.
Kemudian, sensori adalah orang yang mengambil keputusan berdasarkan data, sedangkan orang intuitif berdasarkan imajinasi atau intuisi. Misalkan anda sedang memilih sebuah baju. Anda tipe orang yang hanya memilih dari segi ukuran, yang penting cocok dengan tubuh Anda; atau Anda termasuk tipe orang yang harus mencoba yang terlebih dahulu baru anda merasa baju itu cocok buat Anda.
Kira-kira, Anda tipe yang mana?
Jika anda termasuk tipe yang nomor dua, yaitu harus mencobanya terlebih dahulu baru menyimpulkan baju itu cocok buat Anda, berarti anda adalah orang sensori. Karena, orang sensori butuh data terlebih dulu baru menyimpulkan. Adapun orang intuitif, tanpa data pun dia masuk.
Inilah yang disebut know yourself. Jika anda introver dengan ekstrovernya 50:50, pasti anda termasuk salah satu dalam kategori sensori atau intuitif. Tidak mungkin keempatnya ini perbandingannya 50:50.
Jadi, kalau melihat 4 karakter ini kita gabungkan, dikalikan 2 hingga membentuk 8 bagian. Maka, yang disebut Who are you yaitu satu di antara 8 karakter ini. 8 karakter inilah yang disebut dengan shio sukses salah satunya pasti cocok dan paling mewakili diri Anda.
Seseorang tidak melulu orang langit murni, pasti ada unsur lain yang bisa mempengaruhi hidupnya. Kalau dia bukan yang 50:50 ekstrover dan introvernya maka dia masuk Shio baru. Misalnya ekstrovernya 70% Langitan nya 60%.
Karakter ini menyukai orang dan kreatif. Artis, presenter, MC, masuk kategori karakter ini. Mereka bisa improvisasi keadaan dan membuat suasana seru.
Dan, dua kelemahan mereka, karena membawa unsur Langitan nggak bisa pegang uang dan tidak bisa mengelola waktu. Kalau ada uang, uang itu kemungkinan besar digunakan untuk mempersolek penampilannya. Karena, mereka sangat peduli pendapat orang akan diri mereka.
Mitra saya melanjutkan lagi. Kaum langit dengan introver juga membuat karakter baru, katanya. Karena orang introver adalah sistem person, jika bercampur dengan Langitan, karakter dirinya adalah penyempurna kreativitas dilengkapinya dengan sistem. Mereka senang mengutak-atik yang sudah ada, diberi sistem, diberi pelengkap.
Kelemahan karakter ini adalah di penduplikasian. Mereka sulit ditiru. Kalau mereka tidak bisa membuat manajemen untuk meniru sistemnya, mereka tidak akan bisa besar.
Adapun introver dan manusia bumi menghasilkan seseorang yang pelit dan lambat dalam mengambil keputusan. Mereka sangat mempertimbangkan waktu, tetapi harus bersama sistem. Karakter ini bisa dikatakan karakter paling aman. Tidak suka spekulasi. Main aman.
Sebagai perbandingan mudahnya, mereka berbanding 180 derajat dibandingkan kaum langit yang ekstrover. Yang satu boros yang satu pelit. Yang satu senang tampil, yang satu senang ngumpet.
Kemudian, manusia bumi yang ekstrover ialah manusia yang sangat jago dalam dealing, jago dalam negosiasi, menjadi duta dan atau Ambassador, seorang jago tawar-menawar. Kemampuannya menjalin koneksi dengan orang lain adalah kekuatannya.
Kelemahannya, kalau tidak ada produk atau produknya jelek, mereka jalan ditempat. Beri mereka produk setengah bagus, mereka bisa ledakan dengan deal yang luar biasa. Apalagi produknya bagus, mereka bisa jadi Raja.
Sebelumnya, kita sudah membahas soal penggerak, tetapi itu bukan pengendali. Jika kita sudah mengetahui penggerak kita, kita mesti mampu mengendalikannya. Baik penggerak maupun Shio itu bukan takdir, melainkan pilihan.
Itu sekedar mind map atau peta pikiran. Contohnya saya yang digerakkan oleh amarah karena hidup ini memperlakukan saya dengan keras. Orang seperti saya, jangan di pecut. Percuma. Nggak akan jalan. Lebih baik diberi target. Itu lebih efektif bagi saya.
Baca Juga : The Mindset
Kemùdian, mari kita kenali istilah-istilah berikut ini :
1. Orang yang intuitif disebut kreator
2. Orang yang intuitif dan ekstrover disebut Star
3. Orang ekstrover murni disebut suporter
4. Orang yang sensori dan ekstrover disebut deal-maker
5. Orang yang sensori disebut trader
6. Orang sensori yang introver disebut akumulator
7. Orang yang intover murni disebut Lord
8. Orang introver yang intuitif disebut mekanik.
Mungkin anda bertanya-tanya dan ingin mengetahui posisi anda, apa yang perlu Anda lakukan, serta Bagaimana menemukan partner yang tepat. Dan, apa keuntungan bagi anda jika berada di salah satu karakter tersebut.
Dalam dunia bisnis, ke-8 shio ini sangatlah penting bagi anda maupun tim Anda. Selain harus mengenal diri Anda, Anda juga perlu mengetahui siapa mitra bisnis anda. Mengapa? Karena, jika dalam satu tim ada tipe yang sama persis, saya yakin tim tersebut tidak akan bertahan lama. Setidaknya dalam sebuah tim ada 3 karakter berbeda yang saling mendukung.
Lantas, bagaimana mengetahui shio sukses anda dan tim bisnis Anda? Ada caranya dan ada tesnya. Namun, sebelum kita mencoba tes tersebut, saya akan mengajak anda untuk lebih jauh lagi mengenal kedelapan karakter tersebut. Dan, mengapa shio sukses itu penting bagi anda.
Jika anda tipe kanan, anda bisa sukses dengan cara membesarkan diri anda — atau meningkatkan personal branding anda. Jika anda tipe kiri, anda bisa sukses dengan cara multiply atau memperbanyak jaringan.
Itulah mengapa rata-rata dalam berbisnis, orang introver pasti banyak membuka cabang di mana-mana atau bisnis waralaba. Di sisi lain, orang ekstrover hanya punya satu tapi dia mampu memperbesarnya.
Kalau anda termasuk tipe orang dealmaker, trader dan akumulator, mereka adalah tipe orang yang sangat bagus dengan timing. Jadi, bermain bisnisnya dengan mengatur waktu.
Kalau anda tipe orang mekanik kreator dan star anda sangat mampu berinovasi dalam menciptakan produk-produk baru. Dalam memulai bisnis, anda harus memiliki orang-orang seperti ini.
Ilustrasi lebih jelasnya seperti ini :
- Jika anda creator, anda harus memiliki konsep.
- Jika anda star, anda harus mampu berpromosi dan menciptakan daya tarik brand.
- Jika anda supporter, anda harus menciptakan tim operasional.
- Jika anda dealmaker, anda harus punya jaringan dan koneksi di pasar.
- Jika anda trade,r anda harus memiliki barang yang bisa dijual dan dibeli.
- Jika anda akumulator, anda harus memiliki aset yang bisa dijamin kan.
- Jika anda lord anda, harus memiliki harus khas yang kuat.
- Jika anda mekanik, anda harus memiliki model yang unggul.
Sebelum saya melanjutkan lagi saya akan terlebih dulu memberikan sebuah rumus kekayaan kepada anda yaitu Value x Leverage. Value adalah nilai diri anda, dan Leverage adalah jaringan. Maka, jika nilai dari anda tinggi dan Leverage anda luas, dijamin anda pasti kaya.
Artinya anda harus menaikkan nilai diri anda di bidang manapun dan memperbesar jaringan anda. Anda bisa lihat orang-orang sukses atau orang kaya di luar sana mereka pasti memiliki dua hal tersebut. Meningkatkan kapasitas atau nilai diri mereka, yang pasti memperbesar jaringan.
Karena, kalau jaringan kita tidak luas, lingkungan atau zona kita hanya itu-itu saja dan akan sulit untuk berkembang. Akan tetap,i jika jaringan anda luas di mana-mana, saya jamin anda akan lebih mudah untuk mengejar kesuksesan anda.
Ibaratnya seperti ini. Orang golongan kanan itu cenderung magnify atau memperbesar dirinya, sedangkan orang golongan kiri cenderung multiply atau memperbesar jaringannya.
Jika dihubungkan dengan rumus kekayaan yang saya sebut tadi, yaitu Value x Leverage, intinya yaitu tingkatkan nilai diri sendiri dan perbesar jaringan. Caranya saja yang berbeda.
Karena, orang kiri atau introver memang tidak terlalu nyaman memperbesar dirinya. Dia memang bukan orang yang suka tampil di depan. Dia lebih senang memperbesar jaringan untuk menguatkan dirinya. Di sisi lain, orang kanan cenderung memperbesar dirinya terlebih dulu, lalu dengan sendirinya dia akan dapat memperbesar jaringan.
Sekarang mari kita kembali membahas shio bisnis tadi. Kita ambil contoh seorang kreator yang terkenal saat ini yaitu Richard Branson. Dia sangat inovatif dan kreatif dalam melahirkan ide dan menciptakan karya. Jadi, kreator menghasilkan uang memang dengan cara berinovasi.
Kemudian untuk contoh orang star, di Indonesia kita punya Tung Desem Waringin, Mario Teguh, Ari Ginanjar dan motivator lain yang memang mayoritas karakternya star. Atau, kalau mau ambil contoh tokoh dunia, misalnya Oprah Winfrey.
Sebenarnya, Oprah belum tentu tahu di acara hari itu dia harus bicara apa. Mungkin saja sehabis joging pagi, dia bertanya kepada sutradaranya, “Saya harus bicara apa hari ini?” Sutradaranya-lah yang menentukan konsepnya seperti apa, bintang tamunya siapa, dan Oprah harus bicara apa saja.
Begitulah karakter orang Star. Kreator sebenarnya justru orang-orang yang berada di belakang panggung. Adapun orang yang membuat dia tampil di berbagai tempat, ialah Dealmaker.
Misalnya, Dealmaker-nya bilang, “Ada restoran di Afrika Selatan yang mengumpulkan uang hingga 1 juta USD agar kita tampil disana.” Nah, itulah hasil kerja Dealmaker yang membuat show di mana-mana.
Bagaimana, sudah dapat gambaran dengan yang tadi saya maksud setidaknya butuh 3 karakter untuk membangun suatu bisnis?
Contoh seorang Supporter adalah Jack Welch. Dia merupakan pendiri GE (general electric) yang memiliki 250 perusahaan – bahkan lebih banyak daripada jumlah BUMN di Indonesia. Dia punya produk yang disebut 66 MA, yang mana training-nya tentang mengelola perusahaan-perusahaan besar.
Kemudian, contoh dealmaker yaitu Donald Trump. Bisnisnya banyak di dunia property, tetapi dia bukan murni pengusaha property. Property dia itu berawal dari deal yang tepat.
Setelah lulus kuliah, Trump bergabung bersama Financial Club. Suatu hari, ida mendengar walikota New York mau membuat pintu tol yang baru karena jalanan terlalu macet. Yang kemudian dilakukan Trump yaitu mencari tempat-tempat yang pas untuk dibuatkan pintu keluar tol.
Suatu hari, ada stasiun tua yang sudah tidak terpakai, dan menurut Trump itu pas untuk dijadikan pintu keluar tol yang baru. Dia pun bertanya kepada pemiliknya, mau dijual berapa. Kebetulan sang pemilik perlu menjual tempat itu dalam waktu 3 bulan. Jika tidak, ia akan kehilangan semua uangnya.
Trump pun membeli tempat itu, lalu dia datangi sang walikota. Dia bilang bahwa dia punya lokasi yang pas untuk dijadikan pintu keluar tol yang baru. Dia jual dengan harga sepuluh kali lipat dari nilai belinya. Begitu sang walikota melihat lokasinya yang memang pas, terjadilah transaksi antara keduanya.
Jika anda tipe Mechanic, bukan Dealmaker, jangan sesekali mencoba cara ini. bukan berarti saya bilang anda tidak akan bisa seperti Trump. Tapi, tipe Mechanic itu ibaratnya semacam Internet Marketer. Kalau mencoba cara kerja yang tidak sesuai, jadinya nggak natural. Kerja nggak natural itu nggak akan terasa enak, kan?
Lalu, contoh seorang Trader yaitu George Soros. Dia orang yang sangat tahu timing, kapan harus beli dan kapan harus jual. Jadi, Trader itu tipe orang yang sangat mengutamakn waktu.
Adapun akumulator yaitu seperti Warren Buffet. Dia tipe orang yang menahan. Dia beli saham Microsoft dan sampai sekarang tidak pernah dia jual. Begitu juga PetroChina, dia beli dan sampai sekarang dia tahan. Yang dia lakukan ketika butuh uang, dia tidak jual, tetapi hanya menjaminkan.
Kemudian, orang berkarakter Lord yaitu Lakshmini Mitta, seorang pebisnis baja. Dia sangat piawai dalam berinvestasi. Dia tahu mana angka, mana data, dan mana benar-benar memperhatikan cahflow. Dia sangat peduli terhadap uang dan arus kasnya, tak peduli apapun bisnisnya.
Terakhir, seorang Mechanic. Ini adalah karakter yang paling sempurna. Beberapa contoh orang Mechanic antara lain Mark Zuckerberg (pendiri Facebook), Henry Ford (pendiri Ford) dan Ray Kroc (pengambil alih McDonald’s).
Saya akan membahas orang yang terakhir ini. dulu, Kroc membeli McDonald’s. Dia menghitung-hitung bahwa burger itu beratnya hanya 80 gr, beserta isinya menjadi 100 gr. Sementara, perut manusia pada umumnya harus diisi sekitar 250 gr untuk bisa kenyang.
Akhirnya dia ambil alih McDonald’s dan dia ubah sistemnya. Dia buat satu burger seberat 250 gr. Dia juga mengubah semuanya, mulai dari manajemen hingga operasional. Hingga kini, McDonald’s sudah memiliki puluhan ribu gerai di seluruh dunia.
Jadi, kita kembali lagi ke pertanyaan awal. Posisi kita berada di mana? Siapa diri kita? Apa yang harus kita lakukan setelah mengetahui karakter alami anda? Dimanakah level spectrum kita berada?
Misalnya seperti ini. Mungkin karakter anda judo dan sabuk anda hijau. Atau, mungkin karakter anda silat dan sabuk anda masih putih. Atau, mungkin karakter anda aikido dan anda adalah seorang master. Dari kedelapan shio tersebut, anda pun masih dibagi lagi ke dalam empat level atau spektrum. Inilah level prosperity conscious anda.
Yang membuat banyak masalah dalam membangung kemakmuran adalah, anda tidak tahu siapa diri anda, seperti apa karakter anda, dan dimana posisi anda. Inilah yang membuat kurva belajar anda panjang, berat dan melelahkan.
Baca Juga : Tajir Melintir (Sebuah Pengantar)
Sumber : Buku Tajir Melintir
Karya : Mardigu WP
Baca Tulisan Berikutnya : Siapa Anda dan di Mana Posisi Anda Berada