Baca Tulisan Sebelumnya : Ini Manfaat Susu Nabati
Daging Ayam
Banyak diantara kita yang setiap hari mengonsumsi ayam potong. Tahukah anda, jika ayam-ayam potong tersebut diperiksa residu antibiotiknya dan bahan kimia sintetis lainnya, akan didapatkan nilai atau angka yang mencengangkan. Nilai tersebut berbeda dengan ayam-ayam yang berkembang secara alami atau disebut ayam kampung.
Kadang saya merenung, mengapa ayam kampung lebih enak dari ayam pedaging (termasuk juga di dalamnya ayam probiotik)? Ternyata, ayam kampung sehari-harinya makan produk terbaik dari biji-bijian, yaitu kulitnya yang kita kenal dengan nama bekatul atau sekam. Sementara itu, ayam probiotik adalah ayam broiler yang sejak kecil diberi makanan sehat dan probiotik.
Jadi, ayam kampung lebih enak dan lebih sehat dibandingkan ayam pedaging karena sumber makanannya pun sehat.
Baca : Ini Manfaat Susu Sapi dan Susu Kambing
Daging Kambing
Ternyata, kambing merupakan salah satu hewan yang dagingnya paling digemari oleh Rasulullah saw. Ternyata menurut pengamatan para ahli nutrisi, daging kambing itu kandungan asam lemak jenuhnya lebih rendah daripada daging lain. Daging kambing sifatnya lebih hangat atau panas daripada daging ayam atau daging sapi, begitu juga susunya. Bahkan, susu kambing sifatnya lebih basa daripada susu yang lain, tapi tetap tidak mengungguli ASI.
Daging kambing itu lebih sehat daripada daging lainnya, dan lebih banyak penyakit yang disebabkan oleh daging ayam dan sapi daripada daging kambing.
Hasil analisis menunjukkan bahwa daging kambing memiliki lemak 50% lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi dan 45% lebih rendah dibandingkan dengan daging domba. Akan tetapi, rasanya tetap enak.
Maka dari itu, kita sebenarnya tidak perlu takut memakan daging kambing karena daging itu ternyata lebih menyehatkan daripada jenis daging lainnya.
Dalam 100 gram daging kambing, terdapat 154 kalori, 9,2 mg lemak dan 3,6 mg lemak jenuh. Sementara itu, pada 100 gram daging sapi, terdapat 207 kalori, 14 mg lemak dan 51 mg lemak jenuh.
Walaupun demikian, tetap saja kita tidak dianjurkan terlalu banyak atau terlalu sering makan daging. Alasannya, manusia normal itu memiliki 32 gigi, terdiri atas 28 gigi seri dan geraham dan 4 gigi taring. Jadi, gigi seri dan geraham kalau dipersentasekan dengan gigi taring adalah 85% dan 15%.
Info sehat: Imbangilah daging yang kita makan dengan 2-3 porsi sayuran.
Apa makna persentasi itu? Seri dan geraham berfungsi untuk mengunyah, mencampur, dan mengolah produk nabati (sayuran dan sejenisnya). Sementara itu, gigi taring berfungsi untuk merobek dan mengoyak produk hewani (daging-dagingan). Jadi, cara terbaik agar umur sel manusia tetap bertahan lama adalah dengan mengurangi makan daging.
Baca Juga : Bahaya Makanan Olahan, dan Manfaat Cuka
Terlalu banyak makan daging akan membuat tubuh kita menjadi asam.
Tanda-tanda tubuh kita asam :
– Mulut bau
– Keringat bau
– Kencing bau
– Badan bau
– Kepala berketombe
– Feses bau
– Mudah marah
– Mudah terkena jamur, seperti kudis, panu, dan lainnya
– Sering mengantuk
Asam adalah kondisi ketika pH berada di bawah angka 7. Normalnya pH tubuh manusia sekitar 7,4. Sementara itu, basa adalah kondisi ketika pH berada di atas angka 7.
Pada prinsipnya, tubuh manusia di bagian dalam adalah basa lemah atau alkali lemah, sedangkan di bagian luar, seperti di kulit, berada pada kondisi pH asam.
Kalau tubuh kita sudah asam, secara otomatis, tubuh akan menetralkannya dengan cara mengambil sumber kalsium yang ada. Kalau di tubuh sumber kalsiumnya terdapat pada gigi dan tulang, otomatis jika diambil, densitas tulang dan gigi akan berkurang. Akhirnya, terjadilah pengeroposan.
Asam disebabkan oleh banyaknya mengonsumsi daging akan membuat organ-organ, seperti jantung, otak dan lever menjadi aus. Lama-lama muncullah penyakit degeneratif.
Baca Juga : Sering Mengantuk Habis Makan, Ini Penyebabnya
Sumber : Buku Jurus Sehat Rasulullah (JSR)
Karya : dr. Zaidul Akbar
Baca Tulisan Berikutnya : Cara Menyeimbangkan pH Tubuh