Pengajaran Tentang Iman dan Islam dari Malaikat Jibril as., Serta Hal-hal yang Berkaitan Dengannya

Hadits ke : 5

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya pada suatu hari ketika Rasulullah saw. berada bersama kau muslimin, datang seorang lelaki kemudian bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan Iman?”

Lalu Nabi menjawab, “Kamu hendaklah percaya yaitu beriman kepada Allah, para Malaikat, semua kitab yang diturunkan, Hari Pertemuan dengan-Nya, para Rasul dan percaya pada Hari Kebangkitan.”

Lelaki itu bertanya lagi, apa Islam itu?”

Nabi bersabda, “Islam ialah menyembah Allah tanpa menyekutukan sesuatu dengannya, mendirikan shalat, membayar zakat dan berpuasa pada bulan Romadhon,” kemudian lelaki tersebut bertanya lagi, “Apakah ihsan itu?”

Nabi bersabda, “Engkau hendaklah beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihatnya, sekiranya engkau tidak melihatnya, maka ketahuilah bahwa Dia senantiasa melihatmu.”

Lelaki tersebut bertanya lagi, “Kapankah hari kiamat akan datang?”

Nabi bersabda, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari penanya, tetapi aku akan ceritakan kepadamu mengenai tanda tandanya : 1). Apabila budak perempuan melahirkan majikan maka itu adalah bagian dari tandanya. 2). Apabila para penggembala onta hitam berlomba mendirikan gedung-gedung yang megah. Hari kiamat adalah salah satu dari 5 hal yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah.”

Kemudian Nabi membaca Surat Luqman ayat 34 yang artinya : “Sesungguhnya Allah hanya pada sisinya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat dan Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia kan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Kemudian lelaki tersebut pergi. Nabi meminta kepada para sahabatnya memanggil orang tersebut.

Namun mereka tidak melihatnya lagi, lantas Nabi bersabda, “Lelaki tadi adalah Malaikat Jibril, kedatangannya adalah untuk mengajarkan manusia tentang agama.”

Baca Tulisan Sebelumnya : Ancaman Berdusta Atas Nama Rasulullah SAW

Hadits ke : 6

Diriwayatkan dari Thalha bin Ubaidillah ra. katanya, seorang penduduk telah datang menghadap Nabi saw. dengan keadaan rambutnya yang kusut kami mendengar nada suaranya tetapi tidak memahami kata-katanya setelah mendekati Rasulullah saw., dia terus bertanya mengenai Islam lalu Rasulullah saw. bersabda, “Ia adalah shalat lima waktu sehari semalam.”

Lelaki tersebut bertanya lagi, “Masih adakah shalat lain yang diwajibkan kepadaku.”

Rasulullah saw. menjawab dengan bersabda, ” Tidak kecuali jika engkau ingin melakukannya secara sukarela yaitu shalat sunat. Selanjutnya kamu hendaklah berpuasa pada bulan Ramadan.”

Lalu lelaki tersebut bertanya lagi, “Masih adakah puasa lain yang diwajibkan kepadaku?”

Rasulullah saw. bersabda, “Tidak, kecuali jika engkau ingin melakukannya secara sukarela yaitu puasa sunat.”

Rasulullah saw. meneruskan sabdanya, “Keluarkan zakat.”

Kemudian lelaki tersebut bertanya, “Apakah terdapat zakat lain yang diwajibkan padaku?”

Rasulullah saw. menjawab dengan bersabda, “Tidak, kecuali jika engkau ingin mengeluarkan yang secara sukarela yaitu sedekah.”

Kemudian lelaki itu pergi sambil berkata, “Demi Allah, aku tidak akan menambah dan menguranginya.”

Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Dia amat beruntung sekiranya menepati apa yang telah diucapkannya.”

Hadits ke : 7

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. katanya kami merasa segan bertanya sesuatu kepada Nabi saw., maka kami merasa amat senang apabila seorang kampung yang cukup bijak datang menghadap Nabi untuk bertanya kepadanya, di mana kami dapat mendengar perkataannya.

Kemudian datang pula seorang lelaki dari daerah pedalaman lalu bertanya kepada Nabi saw., “Wahai Muhammad utusan mu telah datang kepada kami dan menyatakan kepada kami bahwa engkau telah diutus oleh Allah.”

Lalu Nabi saw. menjawab, “Memang benar.”

Lelaki tersebut bertanya lagi, “Sekiranya benar, siapakah yang menciptakan langit?”

Nabi saw. menjawab, “Allah.”

Lelaki tersebut bertanya lagi, “Siapakah yang menciptakan bumi.”

Nabi saw. menjawab, “Allah.”

Kemudian lelaki tersebut bertanya, Siapakah yang menegakkan gunung-gunung dan menjadikannya sebagaimana sekarang.”

Nabi saw. menjawab dengan bersabda, “Allah.”

Lelaki tersebut terus bertanya, “Demi pencipta langit dan bumi serta menegakkan gunung-gunung, apakah Allah yang telah mengutus mu.”

Nabi saw. menjawab, “Ya.”

Lelaki itu bertanya lagi, “Utusan itu mengatakan buat kami wajib mendirikan shalat sebanyak lima waktu sehari semalam.”

Nabi saw. menjawab, “Memang benar.”

Lelaki tersebut bertanya lagi, “Demi Allah yang mengutus mu apakah Dia yang mewajibkan perkara ini kepadamu.”

Nabi saw. menjawab, “Ya.”

Lelaki tersebut bertanya, “Utusan mu mengatakan bahwa kami wajib mengeluarkan zakat dari harta kami.”

Nabi saw. menjawab, “Memang benar,” dan Lelaki tersebut bertanya lagi, “Demi Allah yang mengatur semua, apakah Dia yang mewajibkan perkara ini kepadamu.”

Nabi saw. menjawab, “Ya.”

Lelaki tersebut berkata lagi, “Utusanmu telah mengatakan bahwa kami diwajibkan berpuasa pada bulan Romadhon setiap tahun.”

Nabi saw. menjawab, “Memang benar.”

Lelaki tersebut bertanya lagi, “Demi Allah yang mengatur semua apakah dia orang yang mewajibkan perkara ini kepadamu.”

Nabi saw. menjawab, “Ya.”

Lelaki tersebut berkata lagi, “Utusan mu mengatakan bahwa kami wajib mengerjakan haji ke baitullah sekiranya berkemampuan.”

Nabi saw. menjawab, “Memang benar.”

Kemudian lelaki tersebut pergi sambil berkata, “Demi Allah yang mengutus mu dengan kebenaran, aku tidak akan menambah atau mengurangi apa yang telah engkau jelaskan.”

Setelah mendengar kata-kata lelaki tersebut Nabi saw. pun bersabda, “Sekiranya dia membenarkan sebagaimana yang diucapkan nya, niscaya dia masuk surga.”

Hadits ke : 8

Abu Ayyub al Anshari ra., : seorang lelaki kampung yang dalam keadaan musafir telah menghadap Rasulullah saw., lalu dia memegang tali unta Nabi.

Kemudian lelaki tersebut berkata, “Wahai Muhammad, ceritakanlah kepadaku perkara yang bisa mendekatkan ku kepada Surga dan menjauhkan ku dari Neraka.”

Rasulullah saw. tidak segera menjawab, sebaiknya Nabi memandang ke arah para sahabat, sambil bersabda, “Sesungguhnya dia adalah orang yang telah mendapat petunjuk.”

Kemudian, Nabi bertanya kepada lelaki tersebut, “Apakah perkara yang engkau tanyakan tadi.”

Lelaki tersebut mengulangi pertanyaannya. Lalu, Rasulullah saw. bersabda, “Engkau hendaklah mengabdikan diri kepada Allah, jangan menyekutukannya dengan sesuatu, dirikanlah sholat, keluarkanlah zakat dan pulihkanlah hubungan kekeluargaan. Sekarang lepaskanlah unta ini.”

Sumber : Shahih Bukhari Muslim
Karya : Muhammad Fuad Abdul Baqi
Sumber Asal : Kitab Al-Lu’lu’ Wal-Marjan

Baca Tulisan Berikutnya : Dakwah Nabi saw. tentang Islam dan Amalan untuk Masuk Surga

Artikel yang Direkomendasikan