Telah diriwayatkan oleh Baihaqi dan yang lainnya dari Al-Hakim, dan ia menambahkan (ucapan Utbah) kepada Rasulullah saw.: “Dan jika kamu hanya ingin menjadi pemimpin, kami akan memancangkan bendera-bendera kami untukmu, maka kamu akan menjadi pemimpin kami seumur hidupmu.”
Baca Tulisan Sebelumnya : Rasulullah SAW. Menolak Untuk Meninggalkan Dakwah Kepada Allah (2)
Disebutkan pula dalam riwayat Baihaqi; Setelah Rasulullah saw. membaca ayat: “Jika mereka berpaling maka katakanlah, Aku telah memperingatkan kamu dengan petir seperti petir yang menimpa kaum Ad dan kaum Tsamud.” (QS. Fushshilat : 13).
‘Utbah menahan mulut. Nabi saw. dan memohon dengan bersungguh-sungguh kepadanya atas nama hubungan kekerabatan diantara mereka agar beliau menghentikan bacaannya.
Sedangkan ‘Utbah tidak keluar kepada keluarganya dan tidak menemui mereka. Maka Abu Jahal berkata: “Wahai sekalian orang-orang Quraisy! Demi Allah, sepertinya ‘Utbah telah berpindah kepada agama Muhammad dan suka dengan makanan Muhammad. Hal itu semata-mata karena kemiskinan yang telah menimpa ‘Utbah. Mari kita datang kepadanya.” Maka mereka datang kepada ‘Utbah.
Lalu Abu Jahal berkata: “Hai ‘Utbah! Demi Allah! Kami datang ke sini hanyalah karena kamu telah berpindah kepada agama Muhammad dan telah senang dengan agamanya. Maka jika kamu memerlukan harta, kami akan mengumpulkannya untukmu dari harta kami, sehingga kamu tidak lagi memerlukan makanan Muhammad.”
Baca : Rasulullah SAW. Menolak Untuk Meninggalkan Dakwah Kepada Allah
Maka marahlah ‘Utbah dan bersumpah demi Allah bahwa ia tidak akan berbicara dengan Muhammad selamanya. Ia pun berkata: “Sungguh, kalian tahu bahwasanya aku adalah orang yang paling kaya di kalangan kabilah Quraisy. Akan tetapi aku telah datang kepada Muhammad. — dan ‘Utbah menceritakan kisah tersebut kepada mereka — lalu ia menjawabku dengan suatu perkataan. Demi Allah, itu bukanlah sihir, syair ataupun mantra. Ia membaca:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Haa Miim. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
….. hingga ayat: “Jika mereka berpaling maka katakanlah, Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum Ad dan kaum Tsamud.” (QS. Fushshilat : 1 – 13).
Maka aku menahan mulutnya dan meminta dengan sangat kepadanya atas nama hubungan kekerabatan agar menghentikan bacaannya. Sedangkan kalian mengetahui bahwa apabila Muhammad mengatakan sesuatu, ia tidak pernah berdusta. Aku pun takut bila turun azab kepada kalian.”
[Demikian dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah 3/62]. Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Abu Ya’la dari Jabir ra. seperti dalam hadits ‘Abd bin Humaid.
Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Abu Nu’aim dalam Kitab Dala’ilun-Nubuwwah (hal. 75) dengan lafal yang sebagian besarnya sama. [Haitsami 6/20. Berkata: Dalam sanadnya terdapat Ajlah Al-Kindi, dinyatakan tsiqat oleh Ibnu Ma’in dan yang lainnya, namun dinyatakan dha’if oleh Nasa’i dan yang lainnya. Sedangkan para rawi yang lain tsiqat].
Baca Juga : Nabi SAW. Menyampaikan Kalimat Tauhid Kepada Abu Thalib Menjelang Kematiannya (2)
Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).
Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).
Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.
Baca Tulisan Berikutnya : Rasulullah SAW. Menolak Untuk Meninggalkan Dakwah Kepada Allah (4)